Jumat, 21 November 2014

Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna

* SMPN 3 Tampaksiring Duta Kabupaten Gianyar

PEJENG,  Nama SMPN 3 Tampaksiring tampaknya sedang naik daun. Sekolah yang berlokasi di desa Pejeng ini kerap dipercaya mengikuti berbagai lomba, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi. Salah satunya yang baru saja berlangsung adalah lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) Tingkat Propinsi Bali. Penilaian lomba ini dilaksanakan Jumat, 14 November 2014 lalu, di wantilan Pura Dalem Tengaling.

Dalam lomba PKTP tahun ini, Kabupaten Gianyar juga diwakili SD Negeri 4 Manukaya dan SMAN 1 Tegallalang. Ketiga sekolah ini merupakan Pelaksana Upaya Kesehatan Sekolah Kabupaten Gianyar tahun 2013. Penilaian lomba PKTP ini dipimpin langsung Wakil Ketua 1 Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali (Koordinator), Prof. dr. W. Suardana, SP.THT (K).

Prof. Suardana dalam sambutannya mengatakan, kanker menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan, salah satunya menyasar anak-anak sekolah untuk mengenali ancaman sekitar melalui deteksi dini kanker.
Dikatakan, PKTP mulai menyasar sekolah baik SD, SMP, SMA sejak tahun 2006, dengan harapan pengetahuan tentang perjalanan penyakit kanker secara dini dapat dimengerti dan diketahui anak-anak. Dengan demikian, perilaku dan pola hidup bersih dan sehat dapat meningkat baik di kalangan murid, pengelola kantin dan guru sekolah. 

Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) adalah program penanggulangan penyakit kanker menyeluruh yang dilaksanakan oleh semua potensi yang ada, baik pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta melalui empat aspek penanggulangan kanker yaitu pencegahan primer, deteksi dini, pengobatan, paliatif/bebas nyeri secara multi disipliner.

‘’Faktor makanan yang tidak sehat menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit kanker,” terangnya. Untuk itu kantin sekolah harus memperhatikan aspek kesehatan terutama tidak menggunakan pengawet, pemanis buatan, pewarna buatan, penyedap dan pengenyal.
Berdasarkan penelitian di Indonesia maupun di dunia membuktikan bahwa sebagian besar (80%) kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Di Indonesia lebih kurang 76% penduduknya mulai merokok  di bawah usia 25 tahun.

 Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Gianyar Ida Ayu Cahyani mengatakan, kebijakan pengendalian kanker dari pemerintah menitikberatkan pada upaya promotif-preventif yaitu peningkatan perilaku sehat usia dini seperti tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, banyak mengkonsumsi sayur dan buah, deteksi dini dan pengobatan kemandirian. “Begitu mengkhawatirkannya kasus kanker, maka pemerintah menyasar  sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman cara pencegahan dan penanggulangan penyakit kanker. Sehingga anak-anak menjadi waspada,” terangnya.  

Berdasarkan data di RSUD Sanjiwani Gianyar, jumlah penderita kanker payudara 52 orang, kanker rectum 17 orang, kanker nasofaring 16 orang, kanker paru-paru 15 orang dan kanker serviks 14 orang. (dey/hms)


Tidak ada komentar: