Tarik Wisatawan, Gelar Pentas Seni Setiap Malam Purnama
Pada acara yang dikemas dalam “Cultural Wonders
of the Royal Pejeng Performance”, Sabtu 8 November lalu, digelar pertunjukan kesenian
klasik seperti mawirama, wayang kulit, wayang wong dan tari kecak yang mengambil
lakon “Kumbakarna Gugur”. Pentas seni tersebut melibatkan para seniman lokal dan
siswa-siswi SMP Santi Yoga Pejeng.
Dalam acara itu, puluhan wisatawan mancanegara tampak
enjoy menonton sembari dinner. Beberapa di antara mereka tampak sibuk mengabadikan
pementasan seni tersebut menggunakan kamera digital yang dibawanya.
Pertunjukan seperti ini rencananya rutin
dilaksanakan setiap purnama.
Perbekel Desa Pejeng Cok Agung Kusumayudha
Pemayun menjelaskan, jika kesenian Desa Pejeng sudah bangkit maka akan
memudahkan mendatangkan wisatawan. Sebab Desa Pejeng menjadi jalur perlintasan
wisatawan yang berkunjung ke Kintamani dan Batur, Bangli. “Jika semuanya
sudah berjalan, tinggal mengarahkan saja. Kami berharap potensi wisata Desa
Pejeng bangkit dan menjadi daya tarik wisatawan yang berimbas pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Puri Pejeng, Cok Rai
Widiarsa Pemayun mengatakan, pementasan karya seni bertajuk “Cultural Wonders
of the Royal Pejeng Performance” ini digelar
serangkaian jamuan makan malam yang dihadiri sekitar 50 wisatawan mancanegara.
Pihaknya menjalin kerjasama dengan sejumlah travel agent untuk mempromosikan
potensi wisata Pejeng. “Kami sengaja melibatkan seniman lokal sebagai upaya
untuk memberdayakannya, sehingga mereka bisa tampil maksimal dan memperkenalkan
potensi yang dimiliki, ” tegasnya. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar