Minggu, 31 Agustus 2014

Air Bersih Mulai “Ngecor” di Rumah Warga

PEJENG, Desa Pejeng kini terus menggeliat. Gebrakan demi gebrakan yang dilakukan Kepala Desa Pejeng Cokorda Gede Agung Kusuma Yudha, mulai terlihat hasilnya. Salah satunya yang kini sedang berlangsung adalah proyek pengadaan air bersih. 

Kini air bersih sudah “ngecor” di rumah-rumah warga.  Proyek air bersih ini tentu menjadi jawaban atas keluhan warga yang sejak lama menanti  ada pasokan air bersih, untuk mengatasi krisis air bersih pada saat musim kemarau tiba.

Seperti diketahui, air PDAM memang sejak lama sudah mengalir di Pejeng, namun belum mampu maksimal memenuhi kebutuhan warga akan air bersih. Pasalnya, aliran air PDAM ini kerap kali seret, atau bahkan tidak mengalir sama sekali dan berhari-hari. Hal itu biasanya terjadi saat musim kemarau tiba. Jika sekarang ada air bersih yang dirintis oleh desa, tentu akan dapat membantu warga yang sewaktu-waktu kekurang pasokan air dari PDAM.

Lihat saja jalan-jalan di sekitar Desa Pejeng dalam beberapa minggu belakangan ini, banyak yang digali untuk pemasangan pipa air. Air tersebut dialirkan dari sumber air di Tukad Bubung, sekitar 250 meter dari Pura Dalem Tengaling, Pejeng. Pada awalnya, pengadaan proyek air bersih ini sebelumnya juga melibatkan aparat TNI.

Sejumlah warga masyarakat mengaku senang, lantaran saat ini air sudah bisa mengalirhingga ke rumahnya. “Syukurlah, kini air bisa mengalir sampai di rumah saya. Jadi tidak perlu susah-susah jalan kaki ke sungai hanya untuk mandi,” ujar De’Aji  Manik.

Hal senada disampaikan sejumlah warga lainnya. Warga memuji terobosan yang dilakukan Perbekel Cok. Agung yang sangat pro rakyat. “Pengadaan air bersih ini merupakan salah satu bukti, bahwa Pak Cokorda Perbekel sangat peduli dan mendengar apa yang dibutuhkan warga selama ini,” ujar sejumlah warga dalam perbincangan ringan di sebuah warung di pasar sengol alun-alun.


Kini air bersih sudah mengalir.  Saatnya sekarang warga bersama-sama turut menjaga kelangsungan dari air bersih ini. Atau dengan kata lain, selalu menjaga kelestarian lingkungan Desa Pejeng dan yang tak kalah pentingnya, ingat bayar rekeningnya setiap bulan…! (dey)

Belasan Barong Pentas di Perguruan Santi Yoga Pejeng

PEJENG, Pentas tari  bapang barong memang sudah biasa di kalangan masyarakat Hindu di Bali. Namun jika pentas barong ini di langsungkan di satu tempat dan diikuti belasan sekeha barong, tentu ini ini merupakan hal yang luar biasa. Jarang ada pentas bapang barong yang melibatkan lebih dari satu sekeha barong. Yang dipentaskan di  Perguruan SMP Santiyoga Pejeng beberapa waktu lalu, mungkin  salah satunya.

Pentas kesenian barong yang dikemas dalam acara bertajuk “Parade Barong Se-Bali” itu digelar serangkaian memeriahkan hari ulang tahun emas (50 th.) Perguruan SMP Santiyoga Pejeng, yang jatuh pada 16 Agustus 2014 lalu. Acara yang menjadi puncak berbagai kegiatan yang digelar SMP swasta tertua di Pejeng ini sukses menyedot perhatian krama desa Pejeng. Mulai dari anak-anak hingga orang tua tampak berjubel memadati  arena pentas yang dibuat dengan latar belakang candi bentar sekolah setempat. Jalan di depan sekolah ditutup sementara. Arus lalu lintas dari arah Pasar Pejeng kemudian dialihkan ke arah selatan menuju Br. Pande atau ke arah utara menuju ke Banjar Puseh.

Pementasan barong ini mendapat perhatian serius dari sejumlah pejabat terkait di Kabupaten Gianyar, pihak kecamatan hingga tokoh-tokoh warga masyarakat setempat. Bahkan para pejabat tersebut tampak antusias menonton pementasan demi pementasan barong duta dari sejumlah kabupaten di Bali. Di antaranya ada duta Kabupaten Bangli, Denpasar, Klungkung, Buleleng, Badung, Kota Denpasar dan duta dari Kabupaten Gianyar sendiri.

Ratusan penonton yang yang menyaksikan pementasan barong tersebut tampak berdecak kagum dan sesekali memberi aplaus meriah. Terutama ketika melihat aksi “tukang bapang” yang begitu lincah menarikan barong yang diusungnya. Pementasan barong secara gratis ini juga sempat menarik perhatian wisatawan mancanegara yang kebetulan jalan-jaloan di Desa Pejeng.

Kepala SMP Santiyoga Pejeng A.A Sweta mengatakan, berbagai kegiatan digelar serangkaian memeriahkan HUT-50 SMP Santiyoga Pejeng. Mulai dari berbagai lomba di internal sekolah, Parade Barong se-Bali hingga tabur bunga ke Tugu Pahlawan Sapta Dharma Pejeng. 

“Saya mengucapkan puji dan syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi, karena seluruh acara berjalan lancar,” ucapnya.

Disinggung soal parade barong ini, Agung Sweta mengatakan, kegiatan  ini untuk memperkenalkan tarian barong di kalangan siswa, sehingga mereka punya rasa cinta dan ketertarikan dalam upaya pelestarian warisan budaya leluhur yang adi luhung ini. (dey)