PEJENG, Pentas tari
bapang barong memang sudah biasa di kalangan masyarakat Hindu di Bali.
Namun jika pentas barong ini di langsungkan di satu tempat dan diikuti belasan
sekeha barong, tentu ini ini merupakan hal yang luar biasa. Jarang ada pentas
bapang barong yang melibatkan lebih dari satu sekeha barong. Yang dipentaskan
di Perguruan SMP Santiyoga Pejeng
beberapa waktu lalu, mungkin salah
satunya.
Pentas kesenian barong yang dikemas dalam acara bertajuk
“Parade Barong Se-Bali” itu digelar serangkaian memeriahkan hari ulang tahun
emas (50 th.) Perguruan SMP Santiyoga Pejeng, yang jatuh pada 16 Agustus 2014
lalu. Acara yang menjadi puncak berbagai kegiatan yang digelar SMP swasta
tertua di Pejeng ini sukses menyedot perhatian krama desa Pejeng. Mulai dari
anak-anak hingga orang tua tampak berjubel memadati arena pentas yang dibuat dengan latar belakang
candi bentar sekolah setempat. Jalan di depan sekolah ditutup sementara. Arus
lalu lintas dari arah Pasar Pejeng kemudian dialihkan ke arah selatan menuju Br. Pande atau ke arah utara menuju ke Banjar Puseh.
Pementasan barong ini mendapat perhatian serius dari
sejumlah pejabat terkait di Kabupaten Gianyar, pihak kecamatan hingga
tokoh-tokoh warga masyarakat setempat. Bahkan para pejabat tersebut tampak
antusias menonton pementasan demi pementasan barong duta dari sejumlah
kabupaten di Bali. Di antaranya ada duta Kabupaten Bangli, Denpasar, Klungkung,
Buleleng, Badung, Kota Denpasar dan duta dari Kabupaten Gianyar sendiri.
Ratusan penonton yang yang menyaksikan pementasan barong
tersebut tampak berdecak kagum dan sesekali memberi aplaus meriah. Terutama
ketika melihat aksi “tukang bapang” yang begitu lincah menarikan barong yang
diusungnya. Pementasan barong secara gratis ini juga sempat menarik perhatian
wisatawan mancanegara yang kebetulan jalan-jaloan di Desa Pejeng.
Kepala SMP Santiyoga Pejeng A.A Sweta mengatakan, berbagai
kegiatan digelar serangkaian memeriahkan HUT-50 SMP Santiyoga Pejeng. Mulai
dari berbagai lomba di internal sekolah, Parade Barong se-Bali hingga tabur
bunga ke Tugu Pahlawan Sapta Dharma Pejeng.
“Saya mengucapkan puji dan syukur
kehadapan Ida Sanghyang Widhi, karena seluruh acara berjalan lancar,” ucapnya.
Disinggung soal parade barong ini, Agung Sweta mengatakan,
kegiatan ini untuk memperkenalkan tarian
barong di kalangan siswa, sehingga mereka punya rasa cinta dan ketertarikan
dalam upaya pelestarian warisan budaya leluhur yang adi luhung ini. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar