(Alm) Anak Agung Gde Putera, SH |
Menurut penuturan keluarga, almarhum sebenarnya sudah
sakit sejak lama. Walau kondisinya belum pulih benar, namun almarhum selalu
menyempatkan diri untuk jalan-jalan ringan sembari menghirup udara segar, tak
jauh dari rumahnya. Aktifitas seperti itu sudah menjadi rutinitasnya sejak
pensiun sebagai pejabat pemerintah.
Namun pada Selasa (12/3) sore harinya, almarhum
mengeluhkan sesak nafas, selanjutnya oleh keluarga dibawa ke rumah sakit.
Sempat dirawat selama sehari di RS Kasih Ibu Denpasar, akhirnya almarhum
menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 06.20 wita.
Semasa hidup, almarhum yang oleh krama Pejeng akrab
disapa Gung Aji Bupati ini dikenal sangat bersahaja, ramah dan akrab dengan
seluruh lapisan warga masyarakat. Setelah pensiun sebagai pejabat pemerintah,
rupanya tenaganya masih dibutuhkan masyarakat Pejeng. Almarhum pun dipercaya
mengemban tugas sebagai Bendesa Pakraman Jero Kuta Pejeng. Selain itu juga
aktif sebagai Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Propinsi Bali.
Karena jabatan barunya yang cukup lama diembannya (sebagai bendesa), almarhum
pun kemudian oleh kalangan krama Pejeng mulai akrab disapa Gung Kak Bendesa.
Sejumlah jabatan penting sempat dijalaninya saat aktif
di pemerintahan, seperti Wakil Kepala Bappeda Propinsi Bali, Bupati Bangli,
Kepala Bappeda Propinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Bali, hingga Kelapa BP7
Bali.
Almarhum meninggalkan 2 orang putra dan 3 putri serta
12 orang cucu. Rencananya upacara pelebon akan dilaksanakan pada tanggal 2 Mei
2013 mendatang di setra adat Desa Pakraman Jero Kuta Pejeng.
Untuk sementara jasad almarhum masih disemayamkan di
kamar jenasah RS Sanglah. Mendengar kabar duka ini, sejumlah pejabat pun
menyampaikan ucapan belasungkawa. Di antaranya datang dari mantan Bupati
Gianyar Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace.
Karangan bunga pun mulai menghiasi rumah duka, di Banjar Pande Pejeng. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar