PEJENG-Ribuan siswa-siswi SMP dan SMA Shanti Yoga Pejeng,
Jumat (16/8), sekitar pukul 18.30 wita menggelar pawai obor. Aksi yang
dikomandani Kepala SMP Santi Yoga Pejeng A.A Sueta ini digelar serangkaian HUT
Yayasan Pendidikan Perguruan Santi Yoga, juga memeriahkan HUT ke-68 Proklamasi
RI.
Aksi ini dimulai dari depan sekolah setempat, kemudian
ribuan siswa tersebut dengan membawa
“bobok” (obor dari bambu) mengelilingi seluruh penjuru Desa Pejeng sambil meneriakkan yel-yel sekolah dan Merdeka...! berulang kali. Suasana menjadi semakin seru, karena dalam aksi ini diiringi tetabuhan baleganjur yang dikolaborasikan dengan angklung bambu. Selanjutnya, rombongan menuju Tugu Pahlawan Sapta
Dharma, yang berlokasi di kawasan sekitar 500 meter dari “jantung kota” Pejeng.
Sesampainya di areal Tugu Pahlawan, seluruh peserta
mengikuti malam renungan, untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Setelah itu
dilanjutkan dengan tabur bunga.
Menurut Agung Sueta, kegiatan ini rutin digelar setiap
tahun, serangkaian ulang tahun Yayasan Santi Yoga (16 Agustus) juga menyambut
Hari Proklamasi RI (17 Agustus).
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak para
siswa untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan, sekaligus
menanamkan nilai-nilai luhur patriotism dan nasionalisme di kalangan generasi
muda penerus bangsa,” ujar Agung Sueta.
Sayangnya perhatian dari pihak-pihak berkompeten terhadap
aksi ini masih kurang. Kalau pun ada anggota P2M (Pemuda Panca Marga) –sebuah
organisasi yang mewadahi anak-anak veteran pejuang-- yang turut serta dalam
pawai obor ini, itu pun hanya segelintir (sekitar 3 orang) saja.
Melihat kenyataan itu, sejumlah warga pun bertanya-tanya,
mengapa mereka yang berkaitan langsung dengan Tugu Pahlawan seakan kurang
peduli? Apakah rasa nasionalismenya
sudah luntur?
Terlepas dari semua itu, yang jelas kegiatan mulia yang
dilakukan anak-anak SMP/SMA Santi Yoga Pejeng tersebut pantas untuk diapresiasi.
Bahkan sejumlah warga mengharapkan kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan dan tradisi memperingati 17 Agustus, bukan hanya bagi siswa-siswi Santi Yoga, namun bagi seluruh masyarakat Pejeng. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar