Minggu, 18 Agustus 2013

Ribuan Siswa Santi Yoga Gelar Pawai Obor di Tugu Pahlawan Pejeng


PEJENG-Ribuan siswa-siswi SMP dan SMA Shanti Yoga Pejeng, Jumat (16/8), sekitar pukul 18.30 wita menggelar pawai obor. Aksi yang dikomandani Kepala SMP Santi Yoga Pejeng A.A Sueta ini digelar serangkaian HUT Yayasan Pendidikan Perguruan Santi Yoga, juga memeriahkan HUT ke-68 Proklamasi RI. 

Aksi ini dimulai dari depan sekolah setempat, kemudian ribuan siswa  tersebut dengan membawa “bobok” (obor dari bambu) mengelilingi seluruh penjuru Desa Pejeng sambil meneriakkan yel-yel sekolah dan Merdeka...! berulang kali. Suasana menjadi semakin seru, karena dalam aksi ini  diiringi tetabuhan baleganjur yang dikolaborasikan dengan angklung bambu. Selanjutnya, rombongan menuju Tugu Pahlawan Sapta Dharma, yang berlokasi di kawasan sekitar 500 meter dari “jantung kota” Pejeng.

Sesampainya di areal Tugu Pahlawan, seluruh peserta mengikuti malam renungan, untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Setelah itu dilanjutkan dengan tabur bunga.

Menurut Agung Sueta, kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, serangkaian ulang tahun Yayasan Santi Yoga (16 Agustus) juga menyambut Hari Proklamasi RI (17 Agustus).

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak para siswa untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur patriotism dan nasionalisme di kalangan generasi muda penerus bangsa,” ujar Agung Sueta.

Sayangnya perhatian dari pihak-pihak berkompeten terhadap aksi ini masih kurang. Kalau pun ada anggota P2M (Pemuda Panca Marga) –sebuah organisasi yang mewadahi anak-anak veteran pejuang-- yang turut serta dalam pawai obor ini, itu pun hanya segelintir (sekitar 3 orang) saja. 

Melihat kenyataan itu, sejumlah warga pun bertanya-tanya, mengapa mereka yang berkaitan langsung dengan Tugu Pahlawan seakan kurang peduli?  Apakah rasa nasionalismenya sudah luntur?
Terlepas dari semua itu, yang jelas kegiatan mulia yang dilakukan anak-anak SMP/SMA Santi Yoga Pejeng tersebut pantas untuk diapresiasi. Bahkan sejumlah warga mengharapkan kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan dan tradisi memperingati 17 Agustus, bukan hanya bagi siswa-siswi Santi Yoga, namun bagi seluruh masyarakat Pejeng. (dey)

Tidak ada komentar: