Sabtu, 03 Agustus 2013

Prosesi “Meajar-Ajar” di Pura Goa Lawah dan Tirtha Empul Tampaksiring

Pamedek tampak memadati Pura Pedharman
Sri Aji Kresna Kepakisan
TAMPAKSIRING, Ribuan krama warih Ida Dalem, Sabtu (3/8) mengikuti prosesi  “Meajar-ajar” lan di Pura Goa Lawah, Klungkung serta di Pura Tirtha Empul Tampaksiring, Gianyar. Prosesi ini dilaksanakan serangkaian telah usainya Karya Agung di Pura Pedharman Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Besakih, Karangasem. Dalam upacara ini  Ida Bethara nyejer selama 11 hari, dan masineb pada Rabu (31/7) lalu.
Para Warih Ida Dalem sudah bersiap-siap mengikuti prosesi meajar-ajar ini sejak pagi hari. Mereka sudah berkumpul di Puri Saraswati Klungkung sejak pukul 07.00 wita. Beberapa warga lainnya tampak berkumpul di sekitar Lapangan Semarapura.  Mereka siap berangkat bersama-sama menuju Pura Goa Lawah. Sebagian lagi tampak menunggu di sekitar jaba Pura Goa Lawah lebih awal. Tampak bus, truk, ratusan mobil, serta ribuan sepeda motor memadati areal parker oyek Wisata Goa Lawah.
Setibanya di Pura Goa Lawah, seluruh krama Warih Ida Dalem tampak khusyuk mengikuti tahapan demi tahapan upacara, melakukan persembahyangan bersama. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan ritual mapakelem di segara Goa Lawah.
Setelah di Goa Lawah, Upacara meajar-ajar dilanjutkan di Pura Tirtha Empul Tampaksiring. Seperti halnya di Goa Lawah, krama Warih Ida Dalem juga tampak memadati areal Pura Tirtha Empul. Mereka juga khusyuk mengikuti tahapan demi  tahapan prosesi upacara. HIngga seluruh rangkaian upacara berkahir, semuanya berjalan sukses dan lancar.
Pada kesempatan tersebut Ketua Panitia Karya Cokorda Raka Putra menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Warih Ida Dalem, yang senantiasa ngayah dengan tulus dan ikhlas untuk menyukseskan karya agung ini. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Warih Ida Dalem yang dengan penuh semangat serta ngayah dengan iklhas, mulai dari persiapan karya hingga berakhirnya upacara ini,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut  Cokorda Raka Putra juga mengingatkan kepada sleuruh Warih Dalem untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi ngayah kepada Ida Bethara.
Yang menarik,  setelah seluruh rangkaian upacara berakhir pihak panitia membagi-bagikan paica berupa nasi kuning, di wantilan Pura Tirtha Empul. Tampak  seluruh krama yang hadir berebutan “nunas” nasi kuning. Bahkan beberapa di antaranya langsung menyantapnya di wantilan pura setempat, sementara yang lainnya memilih tempat di sebelah barat wantilan dan di jaba pura sambil berteduh di bawah  pohon perindang. (dey)

  

Tidak ada komentar: