Prosesi “Meajar-Ajar” di Pura Goa Lawah dan Tirtha Empul Tampaksiring
Pamedek tampak memadati Pura Pedharman Sri Aji Kresna Kepakisan |
TAMPAKSIRING, Ribuan krama warih Ida Dalem, Sabtu (3/8)
mengikuti prosesi “Meajar-ajar” lan di
Pura Goa Lawah, Klungkung serta di Pura Tirtha Empul Tampaksiring, Gianyar.
Prosesi ini dilaksanakan serangkaian telah usainya Karya Agung di Pura
Pedharman Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Besakih, Karangasem. Dalam
upacara ini Ida Bethara nyejer selama 11
hari, dan masineb pada Rabu (31/7) lalu.
Para Warih Ida Dalem sudah bersiap-siap mengikuti prosesi
meajar-ajar ini sejak pagi hari. Mereka sudah berkumpul di Puri Saraswati
Klungkung sejak pukul 07.00 wita. Beberapa warga lainnya tampak berkumpul di
sekitar Lapangan Semarapura. Mereka siap
berangkat bersama-sama menuju Pura Goa Lawah. Sebagian lagi tampak menunggu di
sekitar jaba Pura Goa Lawah lebih awal. Tampak bus, truk, ratusan mobil, serta ribuan
sepeda motor memadati areal parker oyek Wisata Goa Lawah.
Setibanya di Pura Goa Lawah, seluruh krama Warih Ida Dalem tampak
khusyuk mengikuti tahapan demi tahapan upacara, melakukan persembahyangan
bersama. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan ritual mapakelem di segara
Goa Lawah.
Setelah di Goa Lawah, Upacara meajar-ajar dilanjutkan di
Pura Tirtha Empul Tampaksiring. Seperti halnya di Goa Lawah, krama Warih Ida
Dalem juga tampak memadati areal Pura Tirtha Empul. Mereka juga khusyuk
mengikuti tahapan demi tahapan prosesi upacara.
HIngga seluruh rangkaian upacara berkahir, semuanya berjalan sukses dan lancar.
Pada kesempatan tersebut Ketua Panitia Karya Cokorda Raka
Putra menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Warih Ida Dalem, yang
senantiasa ngayah dengan tulus dan ikhlas untuk menyukseskan karya agung ini. “Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Warih Ida Dalem yang dengan
penuh semangat serta ngayah dengan iklhas, mulai dari persiapan karya hingga
berakhirnya upacara ini,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Cokorda Raka Putra juga mengingatkan kepada
sleuruh Warih Dalem untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi ngayah
kepada Ida Bethara.
Yang menarik, setelah
seluruh rangkaian upacara berakhir pihak panitia membagi-bagikan paica berupa nasi
kuning, di wantilan Pura Tirtha Empul. Tampak seluruh krama yang hadir berebutan “nunas” nasi
kuning. Bahkan beberapa di antaranya langsung menyantapnya di wantilan pura
setempat, sementara yang lainnya memilih tempat di sebelah barat wantilan dan
di jaba pura sambil berteduh di bawah pohon
perindang. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar