Jumat, 22 Februari 2013


Desa Pekraman Jro Kuta Pejeng Gelar Semiloka
* Mantapkan Peran Awig-Awig Desa

Taris Baris Gede ngayah di Pura Pusering Jagat, Pejeng 
GIANYAR- Keberadaan aiwg-awig Desa Pekraman yang selama dijadikan sepat siku-siku (patokan) belum bisa berjalan optimal tanpa dilengkapi dengan adanya perarem (peraturan pelaksanaanya). Untuk memantapkan peran awig-awig desa inilah, Desa Pekraman Jro Kuta Pejeng menggelar semiloka untuk melahirkan perarem demi melengkapi awig-awig Desa Pekraman. 

Kegiatan semiloka yang dilaksanakan selama 2 hari mulai Sabtu (21/7) hingga Minggu (22/7) dibuka Bendesa Pekraman Jro Kuta Pejeng, Cokorda Gde Rai Pemayun di wantilan Pura Penataran Sasih. 

Dalam sambutannya, Bendesa Pekraman Jro Kuta Pejeng, Cok Gde Rai Pemayun menjelaskan, kegiatan semiloka ini merupakan program kebendesaan Pejeng yang sudha dirancang sejak tahun 2010 lalu. Namun, mengingat padatnya kegiatan di Desa pekraman Pejeng, akhirnya semiloka itu baru bisa terlaksana. “Kami berharap melalui semiloka ini nantinya akan lahir perareman untuk menguatkan keberadaan awig-awig desa yang sudah disahkan tahun 2002 silam,” harapnya.


Diakui, selama ini awig-awig Desa Pekraman Jro Kuta Pejeng belum dilengkapi dengan perarem, baik menyangkut Parahyangan, Palemahan, Pawongan maupun kelembagaan. Dengan melibatkan perwakilan dari masing-masing banjar, para pemangku dan tokoh masyarakat, semiloka ini bisa benar-benar menghasilkan perarem yang nantinya bisa dimplementasikan dalam mengatur masyarakat demi kelancaran pembangunan di Desa Pekraman.
Ketua Panitia Semiloka, Cok Rai Widiarsa Pemayun mengatakan, semiloka ini mengambil tema 'Melalui Semiloka, Kita Tingkatkan Peran Masyarakat  Dalam Membangun Desa Pekraman Jro Kuta Pejeng, berlandasakan Tri Hita Karana’. Menurutnya, melalui semiloka itu nantinya diharapkan bisa melahirkan pararem untuk melengkapi awig-awig desa yang sudah ada. “Melalui kegiatan semiloka ini, kami harapkan bisa segera melahirkan perarem untuk menjalankan awig-awig desa,” harapnya.

Sementara, salah seroang narasumber yang juga tokoh masyarakat Pejeng, AA Gde Rai menegaskan, dalam semiloka ini, pembahasan  akan dibagi menjadi sejumlah bagian (baga), diantaranya Parahyangan, Palemahan, Pawongan dan Kelembagaan. Para peserta yang merupakan perwakilan banjar dan tokoh masyarakat diharapkan mengeluarkan ide dan gagasan yang nantinya bisa dimasukkan dalam isi perarem yang diharapkan. “Yang jelas, setelah lahir perarem ini, kami berharap seluruh potensi yang ada di Desa Pekraman bisa terakomodir demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (dey)

Tidak ada komentar: