Minggu, 30 Juni 2019

BANGGA TAMPIL DI HADAPAN PRESIDEN JOKOWI

700 SENIMAN PEJENG MERIAHKAN PEMBUKAAN PKB 2019

ADA kebanggaan tersendiri bagi warga Pejeng ikut terlibat dalam pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) di depan Monumen Bajra Sandi Renon, Denpasar, Minggu 15 Juni 2019. Betapa tidak, selain dipercaya menjadi duta Kabupaten Gianyar juga turut berjasa memperkenalkan potensi desa (Pejeng) lewat tarian kolosal Sanghyang Jaran, cak serta gerong. Yang lebih membanggakan lagi, para seniman Pejeng ini bisa tampil di hadapan orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rasa bangga para seniman Pejeng ini seakan mampu mengalahkan rasa lelahnya setelah berbulan-bulan latihan untuk persiapan tampil di ajang PKB tahun ini. Mereka tampak ceria dan penuh semangat demi membawa nama desa (Pejeng) tampil di hadapan para pejabat negara, masyarakat Bali maupun wisatawan mancangera. Tak sedikit pun menampakkan wajah-wajah lesu, padahal mereka sudah bersiap-siap sejak pagi hari dan baru tampil menjelang sore hari.

Sebagaimana tema yang diangkat dalam PKB 2019 "Bayu Pramana", dalam pawai pembukaan ini duta Kabupaten Gianyar membawakan garapan tari "Lonceng Angin" serta "Sanghyang Jaran" kolosal. Tercatat sebanyak 700 orang seniman Pejeng bersama seniman Pejeng Kawan yang ambil bagian dalam event tahunan ini.
Meski mendapat giliran pentas paling terakhir, namun semangatnya tetap membara sehingga membuat ribuan masyarakat tetap bertahan di sepanjang jalan yang memadati kawasan civic center kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar. Begitu pula ketika menuju panggung kehormatan, para seniman yang terdiri dari kalangan anak-anak hingga dewasa ini benar-benar memukau penonton termasuk para undangan di panggung utama.
Lenggak-lenggok para jegeg-bagus, suara selonding, gebukan gong beri hingga hentakan tabuh baleganjur terdengar membahana. Begitu memasuki areal panggung utama, para penari "Lonceng Angin" langsung beraksi, menari berlenggak-lenggok sambil mengibas-ngibaskan pita warna putih-biru. Tampak pula para bocah pemeran monyet menari lincah sambil berlompatan. Saat bersamaan sayup-sayup terdengar alunan lagu-lagu suci yang dibawakan sekeha gerong ratusan ibu-ibu PKK Pejeng serta suara cak..., cak..., cak... bersahutan. Para penari Sanghyang Jaran pun beraksi. Mereka meliak-liukan tubuhnya, berjingkrak-jingkrak membuat formasi sambil bergerak  maju-mundur, ke kiri dan ke kanan secara serentak. Suara krincingan yang terikat di kedua kaki para penari Sanghyang  Jaran itu terdengar begitu nyaring, sehingga membuat para penonton seakan hanyut dalam suasana magis.
Walau tampil sekitar 7 menit, penampilan duta kesenian kabupaten Gianyar ini terbilang sukses dan mampu menyedot perhatian penonton. Bahkan Presiden Jokowi pun memberi aplaus seakan puas menyaksikan penampilan anak-anak Pejeng ini.
Sejumlah seniman muda yang dihubungi usai parade mengaku bangga turut menjadi bagian dari kegiatan PKB tahun 2019 yang dibuka langsung Presiden Jokowi. Mereka senang bisa melihat dari dekat orang nomor satu di Republik ini.
"Saya senang ikut dalam pawai pembukaan PKB kali ini, bisa memperkenalkan potensi budaya khas desa (Pejeng) serta dapat melihat dari dekat Pak Presiden Jokowi," ujar  salah seorang penabuh gong beri Putra Ariguna diiyakan teman-temanya Ari Saputra, Gungde Bagus, Dewa Gede Surya, serta Dewa Aris. (Dewa Suamba)

Tidak ada komentar: