700 SENIMAN PEJENG MERIAHKAN PEMBUKAAN PKB 2019
ADA kebanggaan tersendiri bagi warga Pejeng ikut
terlibat dalam pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) di depan Monumen Bajra
Sandi Renon, Denpasar, Minggu 15 Juni 2019. Betapa tidak, selain dipercaya
menjadi duta Kabupaten Gianyar juga turut berjasa memperkenalkan potensi desa
(Pejeng) lewat tarian kolosal Sanghyang Jaran, cak serta gerong. Yang lebih membanggakan
lagi, para seniman Pejeng ini bisa tampil di hadapan orang nomor satu di negeri
ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rasa bangga para seniman Pejeng ini seakan mampu mengalahkan rasa lelahnya setelah berbulan-bulan latihan untuk persiapan tampil di ajang PKB tahun ini. Mereka tampak ceria dan penuh semangat demi membawa nama desa (Pejeng) tampil di hadapan para pejabat negara, masyarakat Bali maupun wisatawan mancangera. Tak sedikit pun menampakkan wajah-wajah lesu, padahal mereka sudah bersiap-siap sejak pagi hari dan baru tampil menjelang sore hari.
Rasa bangga para seniman Pejeng ini seakan mampu mengalahkan rasa lelahnya setelah berbulan-bulan latihan untuk persiapan tampil di ajang PKB tahun ini. Mereka tampak ceria dan penuh semangat demi membawa nama desa (Pejeng) tampil di hadapan para pejabat negara, masyarakat Bali maupun wisatawan mancangera. Tak sedikit pun menampakkan wajah-wajah lesu, padahal mereka sudah bersiap-siap sejak pagi hari dan baru tampil menjelang sore hari.
Sebagaimana tema yang diangkat dalam PKB 2019 "Bayu
Pramana", dalam pawai pembukaan ini duta Kabupaten Gianyar membawakan
garapan tari "Lonceng Angin" serta "Sanghyang Jaran"
kolosal. Tercatat sebanyak 700 orang seniman Pejeng bersama seniman Pejeng
Kawan yang ambil bagian dalam event tahunan ini.
Meski mendapat giliran pentas paling terakhir, namun
semangatnya tetap membara sehingga membuat ribuan masyarakat tetap bertahan di
sepanjang jalan yang memadati kawasan civic center kantor Gubernur Bali, Renon,
Denpasar. Begitu pula ketika menuju panggung kehormatan, para seniman yang
terdiri dari kalangan anak-anak hingga dewasa ini benar-benar memukau penonton
termasuk para undangan di panggung utama.
Lenggak-lenggok para jegeg-bagus, suara selonding, gebukan
gong beri hingga hentakan tabuh baleganjur terdengar membahana. Begitu memasuki
areal panggung utama, para penari "Lonceng Angin" langsung beraksi,
menari berlenggak-lenggok sambil mengibas-ngibaskan pita warna putih-biru.
Tampak pula para bocah pemeran monyet menari lincah sambil berlompatan. Saat
bersamaan sayup-sayup terdengar alunan lagu-lagu suci yang dibawakan sekeha
gerong ratusan ibu-ibu PKK Pejeng serta suara cak..., cak..., cak... bersahutan.
Para penari Sanghyang Jaran pun beraksi. Mereka meliak-liukan tubuhnya,
berjingkrak-jingkrak membuat formasi sambil bergerak maju-mundur, ke
kiri dan ke kanan secara serentak. Suara krincingan yang terikat di
kedua kaki para penari Sanghyang Jaran itu terdengar begitu nyaring,
sehingga membuat para penonton seakan hanyut dalam suasana magis.
Walau tampil sekitar 7 menit, penampilan duta kesenian
kabupaten Gianyar ini terbilang sukses dan mampu menyedot perhatian penonton.
Bahkan Presiden Jokowi pun memberi aplaus seakan puas menyaksikan penampilan
anak-anak Pejeng ini.
Sejumlah seniman muda yang dihubungi usai parade mengaku
bangga turut menjadi bagian dari kegiatan PKB tahun 2019 yang dibuka langsung
Presiden Jokowi. Mereka senang bisa melihat dari dekat orang nomor satu di
Republik ini.
"Saya senang ikut dalam pawai pembukaan PKB kali ini,
bisa memperkenalkan potensi budaya khas desa (Pejeng) serta dapat melihat dari
dekat Pak Presiden Jokowi," ujar salah seorang penabuh gong
beri Putra Ariguna diiyakan teman-temanya Ari Saputra, Gungde Bagus, Dewa Gede
Surya, serta Dewa Aris. (Dewa Suamba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar