''Untuk tahun
ini akan dilaksanakan Karya Agung Penerusan Panca Wali Krama," ucap
Cokorda Bendesa mengawali rapat. Mengingat tingkatan karya ini tergolong karya
agung, Cokorda Bendesa berharap kepada seluruh panitia karya untuk mulai
mempersiapkan segala sesuatunya. Demikian pula kepada para kelihan banjar adat
agar segera mengatur jadwal ngayah
krama banjar.
Dijelaskan,
berbagai rangkaian upacara menyertai karya agung ini, seperti nedunang Sanghyang Jaran, ritual anten-antenan, nampyog serta sejumlah ritual lainnya. Cokorda Bendesa
juga mengingatkan kepada sekeha gerong
agar mulai latihan
untuk mengiringi ritual nedunang Sanghyang
Jaran.
Sebagaimana
yang sudah-sudah, serangkaian karya agung ini Ida Bhatara Manca-manca (dari
luar Desa Adat Jero Kuta Pejeng) juga dijadwalkan lunga
ke Pura Penataran Sasih. ''Rencananya, upacara puncak Karya Agung Penerusan
Panca Wali Krama akan dilangsungkan pagi hari, pukul 09.00 wita,"
imbuh Cokorda Bendesa didampingi Ketua Panitia Karya Dewa Ngakan Nyoman
Suardita. Sehubungan dengan hal itu Ida
Bhatara se-Jero Kuta Pejeng dijadwalkan lunga
ke Pura Penataran Sasih sehari sebelumnya, Senin 14 Februari 2022, sekitar
pukul 13.00 wita. Sedangkan pada sore harinya sekitar pukul 17.00 wita,
dijadwalkan lunga Ida Bhatara
Manca-manca.
Cokorda
Bendesa berharap kepada seluruh panitia bersama-sama krama saling bahu-membahu ngayah demi suksesnya Karya Agung
Penerusan Panca Wali Krama tahun 2022 ini. ''Dumogi
Ida Sesuhunan (Pura Penataran Sasih) mapaice
kerahayuan sareng sami,'' imbuhnya.
Pada bagian
lain, Cokorda Bendesa juga menyinggung soal krama yang meninggal dunia selama
berlangsungnya karya agung ini agar nyulubin.
''Jika ada krama yang meninggal dunia
--sejak mulai ngambil karya (nanceb
tetaring) hingga Ida Bhatara masineb-- agar segera dikubur (nyulubin). Juga tidak diperkenankan melaksanakan
kremasi,'' tandasnya.
Sebagaimana
diketahui, Karya Agung Panca Wali Krama untuk pertama kalinya dilaksanakan di
Pura Penataran Sasih pada 22 Februari tahun 2016 silam. Pasca karya agung
tersebut, setiap purnamaning kesanga selalu dilaksanakan karya padudusan.
Sempat dua kali karya padudusan ini dilaksanakan secara sederhana --yakni pada
tahun 2020 dan tahun 2021--, lantaran pandemi Covid-19 yang sedang
berkecamuk. (Dewa Suamba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar