Selasa, 25 Januari 2022

SEMANGAT "NGAYAH" TAK KENAL LELAH

DEMI SUKSESNYA KARYA AGUNG PENERUSAN PANCA WALI KRAMA


PEJENG -  Kesibukan prajuru bersama-sama krama Desa Adat Jero Kuta Pejeng mulai meningkat dalam beberapa hari belakangan ini. Lihat saja suasana di sekitar Pura Penataran Sasih yang biasanya lengang, Senin 24 Januari 2022 mulai ada geliat kesibukan. 

Suara kulkul dari empat banjar saling bersahutan seakan mengingatkan krama agar segera tedun ngayah. Dengan berpakaian adat madya lengkap dengan blakas di pinggang, begitu tiba di pura krama langsung melaksanakan aktifitas sebagaimana arahan dari masing-masing kelihan banjar adat. Mereka ada yang memotong bambu, ada yang mengikat bedeg menggunakan tali keret (cable ties) ada pula yang menancapkan tiang besi di jeruan pura untuk penyangga tetaring. Puluhan krama juga tampak mendirikan taring kebat, sanggar tawang, hingga sanggar agung.


Di wantilan jaba tengah ada yang sibuk melubangi tiying gading (bambu kuning) menggunakan pisau pengutik untuk dijadikan sunari. Ada pula yang menyiapkan tiying gading sebagai tempat pinjekan (baling-baling bambu). Setelah selesai, kesemuanya itu kemudian ditancapkan pada Minggu, 30 Januari 2022.

Tidak ketinggalan I Wayan Candra dari seksi kesenian, yang langsung mengajak sejumlah pengayah menebang pohon kayu di sebuah pondok di kawasan Subak Tengaling, Pedapdapan. Pohon jenis bentanu itu kemudian digergaji dan dipahat oleh Made Giri bersama Puja untuk dijadikan ketungan (alat penumbuk padi) yang biasanya sebagai pelengkap ritual dalam karya agung ini.

Kerja keras krama pengayah akhirnya rampung. Seluruh bangunan serta perlengkapan penunjang pelaksanaan puncak karya agung tersebut akhirnya diplaspas, Minggu 31 Januari 2022.

Sementara itu di wantilan jaba Pura Taman (sebelah timur Pura Penataran Sasih) krama istri dikomando para serati ngayah metanding banten (upakara). Di jeruan pura tepatnya di pelinggih Bale Ageng Ida Pedanda Istri  Geriya Sanur, Pedanda Istri Geriya Gede, Pedanda Istri Geriya Sanding Anyar serta Ida Pedanda Istri Geriya Simpangan Manuaba dibantu sejumlah krama istri sibuk metanding berbagai keperluan upakara seperti Dewa-Dewi, Catur Rebah dan sebagainya.

Dijumpai di sela-sela ngayah Bendesa Adat Jero Kuta Pejeng sangat mengapresiasi semangat ngayah krama. Bendesa Cokorda Putra Pemayun berharap semangat ngayah ini bisa terus digelorakan demi sukses dan lancarnya karya agung ini. Pihaknya juga selalu mengingatkan akan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan (Prokes), untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung ini. ''Ingat selalu taati Prokes Covid-19," tandasnya dalam setiap kesempatan.

Hal senada disampaikan Kelihan Adat Banjar Puseh Dewa Made Dana. Pihaknya salut dengan  semangat ngayah seluruh krama. Bahkan sekeha teruna teruni (STT) pun tak ketinggalan ngayah sesuai amongan atau tanggung jawabnya, membantu tutus tukang menyiapkan rangka sate tegeh, rangka jaja sarad hingga penjor dan sebagainya. ''Mudah-mudahan karya agung ini sukses, labda karya side sidaning don '' harapnya. (Dewa Suamba)

 


Tidak ada komentar: