Senin, 17 Agustus 2020

DARI LOMBA CIPTA MENU NON BERAS HINGGA MEMILAH SAMPAH

MERIAHKAN HUT KE-75 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI




PEJENG - Serangkaian memeriahkan HUT ke-75 Proklamasi RI ini juga diisi lomba memilah sampah serta lomba cipta menu dengan bahan non-beras. Lomba ini diikuti seluruh kader "Laskar Pertiwi". 

Turut hadir menyaksikan lomba ini Perbekel Desa Pejeng Cokorda Agung Kusuma Yuda, Bendesa Adat Jero Kuta Pejeng Cokorda Gede Putra Pemayun, Ketua PKK Desa Pejeng, Ketua PKK Banjar Adat se-Desa Pejeng, Ibu-Ibu Kaur Se-Desa Pejeng, Babinkamtibas, Yayasan Bumi Sasmaya serta sejumlah mahasiswa KKN Unud.

Dalam lomba memilah sampah peserta diwajibkan memilah sampah yang sudah disediakan dalam sebuah kampil. Sampah tersebut kemudian dipilah, mana yang termasuk sampah organik, residu, atau in organik seperti kaleng bekas, botol, kaca dan sebagainya. Tanpa rasa jijik, para peserta tampak cekatan memilah sampah-sampah tersebut sesuai klasifikasinya. 

Setelah melalui perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya kader kebersihan dari Banjar Puseh dinobatkan sebagai pemilah sampah terbaik. 

Suasana yang tidak kalah serunya juga terlihat saat lomba memasak makanan lokal berbahan non-beras. Dalam lomba ini peserta diwajibkan membuat menu makanan serta kue non beras. Yang dinilai adalah bagaimana proses memasaknya hingga penyajiannya. 

Berdasarkan kriteria pokok tersebut, para peserta pun berlomba menciptakan menu makanan yang boleh dibilang jarang ditemukan di era milenium ini. Kader Banjar Intaran misalnya, dalam lomba ini mengandalkan karya berupa ketupat ubi-jagung, dengan sayur kelor dan kue ubi kaca mata. Kader Banjar Panglan mengandalkan menu nasi singkong plus daun pandan, serta perkedel keladi. Sementara kader Banjar Pande membuat menu nasi jagung dengan sayur daun singkong dan daun buah kacang serta kue putu berbahan ketela pohon. 

Yang tidak kalah menariknya adalah menu buatan kader Banjar Guliang, yakni nasi berbahan baku pisang dangsaba. Pisang yang digunakan belum matang, kulitnya dikupas lalu daging buahnya dicincang, kemudian dimasak hingga matang. Menu ini dilengkapi sayur ubi jalar dengan jajan lempog. Sementara kader Banjar Puseh menampilkan menu lokal berupa nasi sela dilengkapi sayur daun pepaya, serta kue kaca mata. 

Perbekel Cokorda Agung Kusuma Yuda menyambut positif kegiatan seperti ini. Perbekel Cok Agung bersama Bendesa Cokorda Putra Pemayun serta undangan lainnya bahkan sempat mencicipi menu masakan kader kebersihan tersebut. Mereka memberi acungan jempol atas inovasi para kader di dalam mengolah bahan pangan non beras tersebut menjadi masakan yang enak dan lezat. Ternyata banyak bahan pangan non beras yang bisa dijadikan makanan seperti nasi pisang, tipat ubi jagung, "Ya... sudah pasti semuanya enak. Namun saya masih penasaran bagaimana dampaknya kalau makan nasi pisang berlebihan,'' ujar Cokorda Bendesa. 
Setelah melakukan penilaian mulai dari proses memasak, teknik penyajian termasuk garnis (hiasan) pada masakan hingga cita rasa, akhirnya Tim juri yang diketuai Ida Bagus Gede Suryawan memutuskan masakan kader Banjar Intaran keluar sebagai jauara I. Sedangkan juara II diraih kader Banjar Puseh serta kader Banjar Panglan sebagai juara III. (DEWA SUAMBA)

Tidak ada komentar: