· * Saluran Irigasi Tersumbat Sampah,
Gorong-Gorong Ambles
PEJENG, Musim kemarau yang berkepanjangan sejak
empat bulan terakhir ini membuat hektaran sawah di kawasan Subak Pegending,
Pejeng dan sekitarnya kekeringan. Para petani terpaksa menunda niatnya menanam
padi, lantaran sulit mendapat air. Padahal, semestinya saat ini sedang musim
tanam padi.
Pantauan di lapangan, tampak hektaran sawah kering
kerontang ditumbuhi “embong” (sisa tanaman padi) serta rumput-rumput liar. Tanah sawah yang biasanya berlumpur kini
tampak retak-retak.
“Sudah sekitar empat bulanan petani di sini
kesulitan air,” ujar A.A. Gde Rai Udara, seorang petani di kawasan Subak
Pegending.
Dia tidak mengeathui secara pasti penyebab sulitnya
air akahir-akhir ini. Namun, menurut informasi yang didapatnya dari teman-teman
sesama petani, konon aliran air dari hulu sejak memasuki kemarau ini memang
kecil.
“Konon air dari hulu sungai di kawasan Ulun Suwi,
Pengembungan memang kecil, jadi tidak bisa mengairi sawah petani di sini,”
ungkapnya.
Hal senada dikatakan petani lainnya, Dewa Nyoman Nik.
Menurutnya, saat kemarau seperti saat ini hampir semua sawah di kawasan Subak
Pegending –yang sumber air irigasinya dari kawasan Ulun Suwi Pengembungan --
dalam kondisi kekeringan.
‘’Biasanya setelah tiga atau empat minggu pasca panen
padi, petani sudah bisa kembali mengolah tanah sawah, tapi saat ini tidak sama
sekali,” keluhnya.
Selain itu, petani tadi juga mengeluhkan kondisi
saluran irigasi menuju sawahnya yang tersumbat sampah serta terancam jebol di
beberapa titik. “Lihat saja selokan di sebelah utara Banjar Guliang menuju ke
arah barat, sering sekali tersumbat sampah,” ujar Gung Kak Rai.
Sementara itu, saluran irigasi yang nyaris putus
terjadi di pertigaan jalan dari Pejeng menuju Tatiapi. Gorong-gorong di situ
ambles, akibat tidak kuat menahan beban truk-truk bermuatan berat yang melintas
di sana. Padahal proyek gorong-gorong itu belum ada setahun kelar.
Terhadap persoalan tersebut para petani hanya bisa
pasrah. Pasrah menunggu musim hujan tiba dan pasrah menunggu pemerintah
memperbaiki gorong-gorong yang jebol tersebut. Semoga masalah tersebut bisa
segera teratasi, sehingga para petani bisa kembali beraktifitas seperti sedia
kala. dey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar