Senin, 26 Februari 2024

ANTARA KARYA PADUDUSAN DAN GALUNGAN

 "MEGALUNGAN DURUS", NGAYAH JALAN TERUS  

PEJENG – Karya Padudusan di Pura Penataran Sasih tahun 2024 ini berlangsung dalam suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan. Seluruh krama Desa Adat Jero Kuta Pejeng pun harus pintar-pintar mengatur waktu, menyambut serta menyukseskan kedua momen istimewa ini. Di satu sisi tedun ngayah di Pura Penataran Sasih serangkaian karya padudusan yang jatuh pada 24 Februari 2024. Di sisi lain, krama sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan Hari Raya Galungan, 28 Februari 2024. 

Kesibukan krama adat Jero Kuta Pejeng sudah terlihat sejak 15 Februari 2024, setelah sehari sebelumnya terfokus pada Pemilu. Diawali ngayah nangiang taring kebat, sanggar agung serta berbagai perlengkapan upakara lainnya hingga menjelang puncak karya. Kegiatan ngayah krama banjar --Br. Intaran, Br. Pande, Br. Puseh dan Br. Guliang-- terus berlanjut selama Ida Bhatara nyejer hingga melasti 05 Maret 2024.

Walau konsentrasi krama terfokus ngayah untuk karya padudusan ini, namun mereka tetap meluangkan waktu mempersiapkan berbagai keperluan Hari Raya Galungan. Sebut saja misalnya membuat penjor, memasang raja pengangge sanggah / merajan, ngunggahan ceniga, hingga mepatung. Syukur, semua dapat berjalan dengan baik dan lancar, ngayah durus,  merayakan Galungan jalan terus.

Sebagai dampak dari kedua momen istimewa tersebut, menyebabkan salah satu acara pelaksanaannya diundur beberapa jam dari biasanya. Sebagaimana diketahui, prosesi ngebudalan Ida Bhatara manca-manca (Ida Bhatara Sesuhunan dari luar Desa Adat Jero Kuta Pejeng) bertepatan hari penampahan Galungan, Selasa 27 Februari 2024. Biasanya, seluruh prosesi tersebut dilangsungkan mulai pukul 08.00 wita hingga selesai maplengkungan sekitar pukul 15.00 wita. Namun karena bertepatan dengan hari penampahan, seluruh rangkaian ilen-ilen pemuput wali ini baru dimulai sekitar pukul 11.15 wita dan  berakhir sekitar pukul 18.30 wita.

Dalam acara ini dipentaskan ilen-ilen pemuput wali, nampiyog yang di dalamnya berisi prosesi ngeluaran, tarian rejang sutri, nunas, ngeber, bente-bentean, ombak-ombakan, tari baris, rejang sutri, maideran/purwa daksina, hingga siyat sampiyan. Seluruh rangkaian upacara ini diakhiri dengan ritual maplengkungan antara Ida Bhatara Sesuhunan Jero Kuta Pejeng, Ida Ratu Gede Singapadu, Ida Bhatara Sesuhunan Pura Agung Tatiapi serta Ida Bathara Sesuhunan Pura Samuan Tiga, Bedulu.

Bendesa Adat Jero Kuta Pejeng, Cokorda Gede Putra Pemayun, S.H., membenarkan adanya perubahan jadwal pelaksanaan ilen-ilen pemuput wali, serta ngebudalan Ida Bhatara Manca-manca tersebut. ‘’Mengingat kesibukan krama saat penampahan, prosesi ngabudalan Ida Bhatara Manca-manca baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 16.00 wita,’’ ucap Cokorda Gede Putra Pemayun.

Dikatakan, masalah ini juga sudah disampaikan sebelumnya, saat paruman dengan bendesa adat seluruh Pejeng. ‘’Puji syukur, semuanya berjalan lancar tanpa mengurangi makna dari seluruh rangkaian prosesi ini,’’ pungkasnya. (Dewa Suamba)

Tidak ada komentar: