Pejeng, Kasus kesurupan siswa belakangan ini ibarat
“penyakit menular”. Setelah muncul di satu sekolah, lalu merambah ke
sekolah-sekolah lainnya. Betapa tidak, kasus kesurupan ini jauh-jauh sebelumnya
sudah terjadi di sejumlah sekolah di Bali. Bahkan beberapa sekolah di tanah
Jawa pun kabarnya ada siswanya yang mengalami kesurupan. Dan kini giliran siswa
SMPN 3 Tampaksiring, yang mengalaminya.
Sebanyak lima orang siswi sekolah setempat, Rabu
(10/9) lalu tiba-tiba saja menangis histeris, lemas, lalu ambruk. Beberapa di
antaranya lalu komat-kamit sambil ngoceh, entah siapa yang diajaknya bicara. Melihat
hal itu, kontan saja siswa-siswa di sekolah yang berada di sebelah barat Pura
Dalem Tengaling, Pejeng itu, mendadak heboh.
Para guru yang bertugas pada saat itu juga
sibuk menangani siswi yang kesurupan itu. Untuk menghindari hal-hal yang tak
diinginkan, siswa setempat pun dipulangkan lebih awal. Bahkan, siswa kelas VII
yang masuk sore pun akhirnya diliburkan.
Menurut
informasi, kasus kesurupan ini sebenarnya sudah terjadi beberapa hari
sebelumnya. Namun puncaknya terjadi sekitar pukul 09.30 wita, Rabu (10/9). Dimana,
ada sebanyak lima orang siswi kesurupan. Dua di antaranya yakni Ni Komang Feby
Aprilia siswi kelas VIII dan A.A Istri Indira Dewi siswi kelas IX, mengalami
kesurupan paling lama.
Menurut Wakasek Kesiswaaan SMPN3 Tampaksiring, Ketut
Suena, tercatat ada sekitar 15 siswi yang kesurupan.Atas kejadian itu, pihaknya
sudah memohon petunjuk kepada Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur, Pejeng.
Bahkan, Ida Pedanda Wayan Bun langsung datang untuk mengecek kondisi sekolah
setempat. Dari hasil pengecekan itu, diketahui ada gangguan “niskala” dari
luar. Pada saat itu, Ida Pedanda langsung memercikkan tirtha dan melakukan
ritual di halaman sekolah.
Sementara itu, pasca kesurupan, Kamis (11/9), suasana
belajar mengajar di SMP 3 Tampaksiring berangsur normal. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar