Selasa, 30 September 2014

Siswa Kesurupan, Suasana di SMP 3 Tampaksiring Mencekam

Pejeng, Kasus kesurupan siswa belakangan ini ibarat “penyakit menular”. Setelah muncul di satu sekolah, lalu merambah ke sekolah-sekolah lainnya. Betapa tidak, kasus kesurupan ini jauh-jauh sebelumnya sudah terjadi di sejumlah sekolah di Bali. Bahkan beberapa sekolah di tanah Jawa pun kabarnya ada siswanya yang mengalami kesurupan. Dan kini giliran siswa SMPN 3 Tampaksiring, yang mengalaminya.

Sebanyak lima orang siswi sekolah setempat, Rabu (10/9) lalu tiba-tiba saja menangis histeris, lemas, lalu ambruk. Beberapa di antaranya lalu komat-kamit sambil ngoceh, entah siapa yang diajaknya bicara. Melihat hal itu, kontan saja siswa-siswa di sekolah yang berada di sebelah barat Pura Dalem Tengaling, Pejeng itu, mendadak heboh.

Para guru yang bertugas pada saat itu juga sibuk menangani siswi yang kesurupan itu. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, siswa setempat pun dipulangkan lebih awal. Bahkan, siswa kelas VII yang masuk sore pun akhirnya diliburkan. 

Menurut informasi, kasus kesurupan ini sebenarnya sudah terjadi beberapa hari sebelumnya. Namun puncaknya terjadi sekitar pukul 09.30 wita, Rabu (10/9). Dimana, ada sebanyak lima orang siswi kesurupan. Dua di antaranya yakni Ni Komang Feby Aprilia siswi kelas VIII dan A.A Istri Indira Dewi siswi kelas IX, mengalami kesurupan paling lama. 

Menurut Wakasek Kesiswaaan SMPN3 Tampaksiring, Ketut Suena, tercatat ada sekitar 15 siswi yang kesurupan.Atas kejadian itu, pihaknya sudah memohon petunjuk kepada Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur, Pejeng. Bahkan, Ida Pedanda Wayan Bun langsung datang untuk mengecek kondisi sekolah setempat. Dari hasil pengecekan itu, diketahui ada gangguan “niskala” dari luar. Pada saat itu, Ida Pedanda langsung memercikkan tirtha dan melakukan ritual di halaman sekolah. 


Sementara itu, pasca kesurupan, Kamis (11/9), suasana belajar mengajar di SMP 3 Tampaksiring berangsur normal. (dey)

Tidak ada komentar: