SETELAH 50 tahun
berlalu, krama Desa Pakraman Jero Kuta Pejeng kembali bersiap-siap menyambut
karya Agung Panca Wali Krama di Pura Penataran Sasih Pejeng. Serangkaian dengan
itu, pihak Kebendesaan Jero Kuta Pejeng telah mengambil langkah-langkah
persiapan nyangra karya agung ini. Mulai dari pembentukan panitia hingga
menyusun dudonan karya. Puncak Karya Panca Wali Krama ini jatuh pada
Purnamaning Kesanga rahina Soma Pahing Langkir, 22 Februari 2016.
Dalam rapat di Wantilan Pura Penataran Sasih, Minggu 15
November 2015, yang dipimpin Bendesa
Pakraman Jero Kuta Pejeng Cokorda Putra pemayun, diumumkan susunan Panitia Karya
Agung Panca Wali Krama di Pura Penataran Sasih.
Sebagai Yajamana Ida Pedanda Wayahan Bun, dari Griya Sanur Pejeng . Pengrajeg Karya Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata, Penasehat Pejabat Muspika Tampaksiring, Perbekel Desa Pejeng serta mantan Bendesa Jero Kuta Pejeng Tjokorda Rai Pemayun, SH.
Sebagai Yajamana Ida Pedanda Wayahan Bun, dari Griya Sanur Pejeng . Pengrajeg Karya Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata, Penasehat Pejabat Muspika Tampaksiring, Perbekel Desa Pejeng serta mantan Bendesa Jero Kuta Pejeng Tjokorda Rai Pemayun, SH.
Sementara penanggung jawab Bendesa Pakraman Jero Kuta Pejeng
Cok. Gde Putra Pemayun, SH. Sebagai
Ketua Umum Cokorda Rai Widiarsa, SH dan Wakil Dewa Ngakan Nyoman Suardita.
Ketua I (Ida Bagus Cahyadi) Wakil (Ida Bagus Nyoman Mantra), Ketua II (Ida
Bagus Suryawan), Wakil (I Made Resa), Ketua III (I Wayan Ngenteg), Wakil (I
Made Kalik Arta), Sekretaris I (Ngakan Made Buda Artana), Sekretaris II (Ngakan
Putu Readi), Bendahara I (Ngakan Made Semara Putra) dibantu I Wayan Susila dan
Komang Arie Sukma Dewi. Sementara bagian pengerahan masa seluruh kelian banjar
se Jero Kuta Pejeng. Susunan Panitia ini juga dilengkapi sejumlah seksi.
Bendesa Pakraman Jero Kuta Pejeng Cokorda Gde Putra Pemayun
mengharapkan seluruh panitia nantinya benar-benar ngayah secara tulus dan ikhlas,
demi suksesnya karya agung ini. “Mari bersama-sama “ngayah” demi suksesnya
karya agung ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Panitia Karya Cokorda Rai
Widiarsa. Menurutnya, karya Panca Wali Krama di Pura Penataran Sasih ini
tergolong karya yang tingkatannya tinggi. Sejak 50 tahun silam, baru kali ini
dilaksanakan kembali karya agung ini. Oleh karena itu, pihaknya berharap
seluruh panitia benar-benar memanfaatkan momen ini untuk ngayah dengan hati
yang “ning” dan bersih. “Jauhkan silang pendapat yang dapat mengganggu
pelaksanaan karya agung ini,” tandasnya.
Lebih jauh, Bendesa Cokorda Gede Putra Pemayun
menyampaikan, sebelum seluruh panitia
memulai ngayah, akan dilangsungkan ritual mapiuning di Pura Penataran Sasih
yang dilanjutkan dengan prosesi mejaya-jaya Prawartaka Karya, bertepatan rahina
Purnama Kaenem, Kamis 26 November 2015.
Prosesi “nyukat genah” akan dilaksanakan keesokan harinya,
Jumat 27 November 2015. Sementara nanceb sanggar tawang dan naceb taring
dilaksanakan Senin 30 November 2015. Cok Gde Putra berharap agar sisa waktu ini
benar-benar dimanfaatkan untuk ngayah, sehingga semunya bisa berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Dengan berlangsungnya
prosesi tersebut, berarti krama se-Jero Kuta pejeng sudah bersiap-siap
ngayah hingga puncak karya nanti.
Sekadar informasi, untuk pelaksanaan karya agung ini
masing-masing krama mengeluarkan biaya sebesar Rp 2 juta, sementara subsidi
dari LPD Pejeng sebesar 500 juta. (dey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar